KEMBARA ITU...


Kembara itu perjalanan yang menyenangkan, selama perjalanan dari rumah sampai lokasi pantai Nganteb bisa menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan, menghirup udara segar tanpa polusi pencemaran. Teman saya bahkan menyebutnya Kembara adalah rekreasi 😀 

Kembara itu butuh perencanaan, sebelum berangkat bikin plan A, plan B dan seterusnya, saat plan A gagal maka masih ada plan B. Seperti halnya saat berangkat menuju lokasi, plan A nya istirahat di Masjid Baiturrahman Malang, karena sudah larut malam pagar masjid ditutup akhirnya istirahat di hotel terdekat untuk merefresh fisik agar kuat dan selamat dalam perjalanan. Plan A jika nanti dilokasi ada warung ya kita makan diwarung, tapi jika tidak ada warung ya plan B yaitu masak sendiri dengan bawa peralatan masak

Kembara itu pengorbanan, setiap peserta berkorban waktu keluarga dan harta. Ada peserta kembara yang rela merogoh kocek pribadinya 2,5 juta demi mengikuti acara kembara, ia beli perlengkapan kembara yang terbaik dan serba baru, mulai tas carier, matras, tenda dll. Ada peserta yang rela meninggalkan istri dan anaknya demi ikut kembara padahal dihari yang sama dirumahnya ada hajatan keluarga. Ada peserta kembara yang rela dipotong gajinya dari tempatnya bekerja karena masa cuti kerjanya sudah habis, dan banyak kisah pengorbanan lainnya.

Kembara itu kesetaraan, peserta kembara berasal dari beragam status dan profesi, ada advokat, dokter, pengusaha, anggota DPR, mahasiswa, pelajar, tokoh agama, karyawan, petani, pedagang dan lain-lain. Segala status dan jabatan saat kembara dilepas, tidak ada ke akuan dan ego yang dipertontonkan. Saat tidur ditenda, antri BAK/BAB, makan satu nampan bersama, bertukar pijat memijat tuk meringankan letih dan lain sebagainya.



Kembara itu kesetiakawanan, longmarch dengan jarak tempuh 30 KM mengakibatkan sebagian peserta berjatuhan dan harus di evakuasi, sama halnya diregu saya dari 9 orang, 2 jatuh tidak bisa melanjutkan perjalanan. Ditengah hutan dengan medan yang berat 9 orang berbagi tugas, 4 orang meneruskan perjalanan untuk mencapai posko selanjutnya dan memberitahu bahwa ada anggotanya yang butuh evakuasi, sedangkan 3 orang menunggu bantuan tim evakuasi. Setelah 2 orang dievakuasi, 3 orang melanjutkan perjalanan hingga finish meskipun harus molor dari waktu yang ditentukan. 

Kembara itu kedisiplinan, Imam Syafii berkata Al waqtu kassaif, fa in lam taqtha'hu qatha'aka (Waktu itu seperti pedang, maka jika kamu tidak menebaskannya, ia yang akan menebasmu), Dikembara waktu sangat berharga, kapan peserta harus bangun tidur hingga tidur kembali. Kegiatan yang full dari pagi hingga malam hari memaksa peserta pandai-pandai mengatur waktunya, jika tepat waktu akan dapat prestasi jika telat ya dapat hukuman pelanggaran disiplin. 

Saat saya kena hukum karena melanggar disiplin disuruh push up 20x, sit up 20x dan lari keliling lapangan dengan gembira saya terima, tahukah siapa yang menghukum saya? diantara yang menghukum adalah karyawan saya yang jadi panitia kembara dan komandan tertingginya pun saya kenal, saya pun tidak minta dispensasi/keringangan karena sejak awal sudah dikasih tahu konsekuensi jika ikut kembara. 

Kembara itu ketaatan dan kepatuhan pada pimpinan, saat pimpinan dari yang terkecil yaitu ketua regu harus kita taati dan patuhi. Ketua regu nya masih muda dan usianya jauh dibawah saya, saya pun taat dan patuh.


Penulis: Arip Imawan

Posting Komentar untuk "KEMBARA ITU..."