Minta Dipeluk Presiden PKS, Dapat Hadiah Umroh

Nasib baik seringkali datang tak terduga. Itu pula yang dialami Basyir, seniman muda tunanetra yang tergabung dalam Komunitas Matahati ini. Ceritanya, di sela-sela seriusnya Rakornas PKS di Surabaya, Presiden PKS menyempatkan bersilaturahim dengan seniman Jawa Timur, di Resto Dapur Desa Surabaya. Tidak kurang 40 seniman dari berbagai komunitas hadir. Dari penulis, pegiat reog, pencak silat, penyuka kartun Korea dan Jepang, stand up commedy, pelukis, anak-anak gank motor, hingga barongsai.
Acara yang dipandu HM Chengho Djadi Galajapo itu berlangsung gayeng dan egaliter. Dialog mengalir lancar, tanpa sungkan, sesekali juga ada kritik, bahkan keluh kesah. Tentu saja, karena pemandunya pelawak, yang kental justru garr-gerr penuh canda.
Nah, di tengah keceriaan dialog, Basyir minta waktu bicara. Kebetulan posisi duduknya paling jauh dengan tempat duduk Presiden PKS, H Lutfi Hasan Ishaaq MA. Sambil duduk Basyir meminta presiden arek Malang ini mendekat padanya. Presiden pun menuruti. Setelah dekat, Basyir berdiri berhadapan, lalu minta ijin memeluk presiden. Cukup lama dia memeluk erat. Aksi Basyir tak berhenti di situ. Tanpa sungkan dia malah mencium kening Ust Lutfi yang sejak tadi manut saja, menuruti semua permintaan Basyir.
Hampir semua hadirin terpana. Beberapa sampai meneteskan air mata. Basyir lalu berkata, ”Sengaja saya meminta Ustadz Lutfi datang ke saya, bukan saya datang ke beliau, untuk membuktikan apakah Ustadz Lutfi ikhlas atau tidak. Alhamdulillah, beliau ternyata ikhlas”. Lebih lanjut, Basyir seperti menasehati penggemar menu berbahan kambing ini, “Pemimpin harus rela melayani.. Dan saya berharap Ustadz Lutfi dan PKS tetap istiqomah menjadi pelayan rakyat”.
Fragmen singkat itu belum berakhir. Ceritanya berlanjut happy ending. Spontan presiden memberi Basyir hadiah umroh. Tiket yang sama juga dihadiahkan kepada Djadi Galajapo. Rejeki dari Allah memang seperti sudah punya alamat lengkap kepada siapa diberikan. (hq)

sumber : www.pksjatim.org

Berbagi :