Terus Jujur,tanpa stres tetap sukses

Terus Jujur,tanpa stres tetap sukses


Judul diatas adalah tagline yang menjadi tema utama workshop yang kami selenggarakan empat tahun terakhir ini dibeberapa SD Unggulan di Gresik guna persiapan menghadapi berlangsungnya Ujian Nasional (UN)
Tema diatas terdiri dari tiga isu yang digabung menjadi sebuah satu kesatuan isu utama, yaitu terus jujur,tanpa stress, dan tetap sukses.tema ini sengaja saya tonjolkan karena disadari atau tidak , ketiga isu tersebut seolah-olah menjadi hal yang sulit, atau mustahil untuk disatukan. Bukan hanya dalam perkara UN, tetapi dalam seluruh sendu dalam kehidupan ini, ada sebagian kondisi masyarakat yang meyakini bahwa antara kejujuran,ketenangan hidup dan kesuksesan adalah tiga hal yang sulit disatukan
“jaman sekarangkalau mau terus jujur ah sulit untuk bisa sukses. “ “ Saya merokok ini untuk mengusir stress, maklum mas dikejar kejar target terus.” “oalah pak, sekarang yang jujur tambah ajur” anda pernah dengar ungkapan diatas.? Ya itulah sebuah bukti paradigma disebuah masyarakat yang meyakini “kalau kepingin sukses gak perlu jujur dan harus siap hidup stress.”

Tetapi coba kita pahami lebih jauh, sesungguhnya antara kejujuran,ketenangan, dan kesuksesan hidup, adalah sebuah satu kesatuan, saling terkait dan saling berpengaruh.

Pertama tetap jujur. Sekarang kejujuran memang telah menjadi barang yang langka.bahkan jangan-jangan sudah menjadi barang yang aneh. Dalam kasus UN, tentu kisa masih ingat dengan kasus ibu Siami yang berniat menyampaikan kejujuran dengan melaporkan guru yang memaksa anaknya untuk memberikan contekan kepada teman-temannya saat ujian nasional 2011 lalu,apa yang diterimanya? Teriakan “usir,usir..tak punya hati nurani,”terus menggema. Warga mengusir ibu Siami karena dianggap mencemarkan nama baik sekolah dan kampung, nah si jujur yang malah ajur
Kasus-kasus seperti inilah yang akan membuat sebagian msyarakatmennjadi takut untuk tetap menjaga kejujurannya .takut apabila kejujuran akan membuat dia akan kehilangan daya saing dan kehilangan kehidupannya.sebuah sekolah takut kalah bersaing nilairata-rata ujiannya apabila terus jujur.pedagan takut rugi apabila terus jujur.pejaba merasa akn sulit promosi jabatannyakalau tetap jujur.akhirnya kejujuran benar-benar menjadi barang yang langka disetiap bidang kehidupan.
Untuk punya nyali terus menjaga kejujuran dalam amal dan ucapan, coba kita ingat firman Allah swt, berikut ini
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaaf : 16-18)
Jadi dengan mengingat ayat diatas kejujuran kita tidak pernah tergantung hanya pada ada atau tiadanya manusia yang menjadi pengawas disekitar kita.karena kita meyakini selalu dalam pengawasan Allah swt dan selalu diikuti oleh pengawas abadi berupa malaikat. Inilah yang biasa disebut muroqobatullah, perasaan senantiasa diawasi Allah.
Kedua ketenangan, selain kejujuran , ketenangan hidup juga menjadi barang yang langka.anda belum percaya coba baca data berikut ini
Di Indonesia berdasarkan data WHO World Health Organization yang dihimpun tahun 2005-2007 sedikitnya 50 ribu orang Indonesia melakukan bunuh diri, bisa dibayangkan, pada 2012, sekarang pastinya mengalami peningkatan. Data Polda metro jaya 2012 memperlihatkan bila setiap dua hari sekalai ada orang yang melakukan bunuh diri.menurut riset jumlah penduduk Indonesia yang terkena gangguan jiwa berat mencapai 1-3 persen diantara jumlah total penduduk. Jika penduduk indonesia diasumsikan 200 juta tiga persen dari jumlah itu adalah 6 juta. Data ini bisa menjadikan sebagai indikator bahwa ketenangan hidup sudah menjadi barang mahal.
Repotnya lagi sabagian orang menjadikan rokok dan narkoba sebagai pelarian untuk mencari ketenangan, padahal menurut jurnal annals springer, para perokok justru mempunyai tingkat stress yang lebih tinggi.alih-alih menghilangkan stress eh malah tambah stres.
Stres bisa disebut sebagai ketergesaan mengejar mimpi. Setiap orang punya mimpi dan akan menjadi masalah besar ketika ia tergesa-gesa (isti’jal) mengejar mimpinya tersebut. Misal seorang pegawai muda bermimpi memilikki harta berupa rumah megah,mobil mewah dan harta berlimpah. Dia idak berusaha memperolehnya secara bertahap, tetapi ingin cepat dan instan. Jadilah ia meninggalkan kejujuran, hiduppun jadi tidak tenang, istri dan keuangannya pun ikut tidak tenang.
Sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa kejujuran akan membawa ketenangan hidup dan akan berujung pada kesuksesan atau kebahagiaan hidup didunia bahkan diakherat kelak.allah sudah menjanjikan disurat Al maidah ayat 119, bahwa bagi orang yang setia menjaga kejujuran akan mendapat keberuntungan yang paling besar dan Allah menjanjikan surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya.



Penulis : Adi Wisnugraha,ST
Ketua DPD PKS Kabupaten Gresik 2010-2015

Posting Komentar untuk "Terus Jujur,tanpa stres tetap sukses"