PKS: Berbeda Pandangan Bukan Berseberangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menampik tudingan jika perbedaan pandangan mengenai suatu kebijakan di dalam koalisi dianggap berseberangan dengan pemerintah. PKS menilai, koalisi bukan tempat untuk penyeragaman pandangan.

"Kalau berbeda pandangan dianggap berserangan, yah kacau dong. Dulu waktu ribut-ribut koalisi, tegas dikatakan koalisi itu bukan penyeragaman," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq di Komplek DPR, Jakarta, Kamis (22/3/2012).

Mahfudz mengatakan hal tersebut saat dimintai tanggapan kritikan dari partai koalisi, seperti Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional terkait sikap PKS yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 April 2012.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan berbagai argumentasi mengapa harga BBM tak perlu dinaikkan serta opsi apa saja yang dapat dilakukan pemerintah selain menaikkan harga BBM. Argumentasi dan opsi itu telah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui surat.

Kalaupun dinaikkan, kata Mahfudz, pihaknya berpandangan angka kenaikan harga premium tidak lebih dari Rp 500 per liter. Itu pun harus dilakukan dengan pemberian kompensasi untuk rakyat miskin. Jika itu dilakukan, kata dia, tak akan membebani masyarakat.

"Kita melihat, berbagai ide yang disampaikan PKS, baik di DPR maupun pemerintahan, tidak mendapat respon positif. Padahal segala argumentasi sudah disampaikan," kata Wakil Ketua Komisi I itu.

Mahfudz mengkritik sikap para politisi pendukung pemerintah yang menyerang PKS terkait penolakan kenaikan harga BBM. Pasalnya, kata dia, Presiden belum merespon surat PKS.

"Biasakan kita berdialog. Kami terbuka. Kalau argumentasi PKS lemah, kita siap merubah pandangan. Tapi jangan sedikit-sedikit ada perbedaan lalu politik stempel yang dipakai," pungkas Mahfudz.

Posting Komentar untuk "PKS: Berbeda Pandangan Bukan Berseberangan"