Hadiri Reboan ‘Didit’ ingatkan budaya Gresik yang hilang

kajian budaya "reboan"
Gresik - Cangkruan Budaya atau reboan di Kemasan salah satu aset kampung asli di Gresik tepatnya di rumah cak nud, secara rutin membahas masalah budaya Gresik, dihadiri budayawan dan warga Gresik yang peduli aset budaya lokal. Rabu malam 25/05 sekitar 21 wib, ketua umum PKS Gresik Adi “didit” wisnugraha menghadiri kajian rutin tersebut, selain berinteraksi dengan komunitas budaya juga merupakan bukti kongkret untuk mendukung pelestarian budaya Gresik yang mulai dilupakan, terutama generasi muda saat ini.

Dalam diskusinya cak nud menyampaikan bahwa ada beberapa budaya Gresik yang seharusnya bisa dilestarikan dan direkonstruksi ulang seperti keberadaan masjid giri di girigajah, penyelenggaraan pasar bandeng yang sudah beralih fungsi dari bazar rakyat dan saling menguntungkan menjelang hari raya, beralih fungsi sekedar pasar dan produknyapun lebih banyak dari luar Gresik, sehingga produk asli Gresik tidak laku dan tersisihkan dari luar daerah atau luar negeri

Ada sebuah realita ketika ternyata di giri masih ada pembuat batik dan saksi sejarah batik masa dulu yang tidak bisa mengembangkan batiknya karena benturan ekonomi dan budaya saat ini dan tidak ada nya dukungan dari pemerintah. Saksi Budaya lain yang cukup hangat adalah masih adanya manuskrip yang menunjukan budaya asli Gresik yang belum tereksplor di publik, dan yang cukup mengkhawatirkan adalah kepedulian mahasiswa luar negeri seperti Malaysia yang sudah mulai meneliti di Kabupaten Gresik.

Bahkan disampaikan cris selaku moderator, lagu cublak-cublak suweng atau lir-ilr merupakan salah satu aset di Gresik, yang sudah diambil alih oleh daerah lain, karena  ada data dan manuskrip yang bisa menguatkan hal tersebut

Dalam kesempatan tersebut didit selaku ketua PKS Gresik mengharapakan adanya hubungan yang baik antara budayawan Gresik sehingga salah satu tujuan hasil Musda Bekerja untuk Gresik, bisa diwujudkan salah satu bidangnya adalah budaya ini.(kh)

1 komentar untuk "Hadiri Reboan ‘Didit’ ingatkan budaya Gresik yang hilang"